NAMA
: RENDI CAHYA PUTRA
NPM
: 27211876
SISTEM
EKONOMI INDONESIA
A.Pendahuluan
Dalam perkembangan
globalisasi seperti kita saksikan saat ini ternyata tidak makin mudah
menyajikan pemahaman tentang adanya sistem ekonomi Indonesia.Para rakyat Indonesia terkesan makin mengagumi globalisasi yang membawa
perangai kemenangan sistem kapitalisme Barat. Sikap semacam ini ternyata
membawa pengaruh besar terhadap sikap kaum elit politik muda Indonesia, yang
mudah menjadi sulit terhadap sistem ekonomi Indonesia
dan ideologi kerakyatan yang melandasinya.
Pemahaman akan sistem ekonomi Indonesia bahkan mengalami suatu pendangan sistem komunisme Uni Soviet dan Eropa Timur dinyatakan runtuh. Kemudian dari situ ditarik kesimpulan kelewat sederhana bahwa sistem kapitalisme telah memenangkan secara total persaingannya dengan sistem komunisme. Dengan demikian, Indonesia pun dianggap perlu berkiblat kepada kapitalisme Luat dengan sistem pasar-bebasnya dan meninggalkan saja sistem ekonomi Indonesia yang sosialistik itu.
B. LANDASAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945.
Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Dari butir-butir di
atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia. Keadilan
merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945.
Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.
Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yuang berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak disebut lagi dan diperkirakan dikembalikanke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.
C. PEMBAHASAN
Sistem
Ekonomi
Masyarakat manapun juga,
apakah itu sebuah suku di pedalaman, sebuah Negara industri maju yang sudah
mapan, atau sekelompok masyarakat di kutub utara, pasti harus menghadapi dan memecahkan
tiga masalah ekonomi yang mendasar dan saling terkait. Ketiga masalah ekonomi
mendasar tersebut adalah (1) output/komoditi apa yang harus di produksi dan
dalam jumlah berapa (2) bagaimana cara menghasilkannya, atau dengan teknologi
apa setiap input digabungkan agar memperoleh output yang diinginkan (3) untuk
siapa output tersebut dihasilkan dan disalurkan.
Tiga masalah tersebut
dan pelaku ekonomi tersebut merupakan hal yang sangat mendasar dan umum terjadi
pada semua corak perekonomian, setiap masyarakat memecahkannya dengan cara atau
system yang berbeda. Perbedaan itu antara lain dipengaruhi oleh budaya, ilmu
pengetahuan, maupun faktor politik yang ada pada masyarakat yang bersangkutan.
Sebelum kita membahas
sistem ekonomi tersebut, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang
dimaksud dengan sistem. Sistem adalah suatu kesatuan susunan, di mana
masing-masing unsure di dalamnya tidak di perhatikan hakikatnya, tetapi dilihat menurut fungsinya terhadap
keseluruhan kesatuan susunan tersebut. Jadi,
sistem ekonomi adalah suatu susunan dari unsur-unsur ekonomi yang saling
berhubungan dan bekerja secara bersama-sama sebagai satu kesatuan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Sistem Ekonomi
Tradisional
Pada masyarakat primitive atau tradisional, segenap aspek kehidupan dan perilaku di atur oleh tradisi. Semua kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi dilakukan sesuai dengan kebiasaan (tradisi) yang diwariskan oleh nenek moyang. Oleh karena itu hasil (output) tidak di tentukan oleh perhitungan tentang apa yang perlu bagi manusia di masa mendatang, tetapi berpedoman pada masa lalu. Kegiatan ekonomi tertuju untuk mempertahankan yang sudah ada, bukan untuk menciptakan yang baru. Tujuan utama mereka adalah untuk mempertahankan kebiasaan yang sudah berlangsung sejak lama
Sistem
Ekonomi komando
Sistem ekonomi ini
disebut juga dengan sistem ekonomi terpusat atau tersentralisasi. Dalam sistem
ekonomi komando, jumlah dan jenis barang yang diproduksi ditentukan oleh
pemerintah. Pemerintah mengatur dan merencanakan alternative penggunaan faktor
produksi yang terbatas. Menurut sistem ini pemerintah mempunyai kekuasaan yang
besar terhadap faktor-faktor produksi sebagian besar modal dan alat produksi
dimiliki oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando memiliki beberapa kelebihan
seperti
1.
Pemerintah bertanggung jawab penuh atas
perekonomian
2.
Relatif mudah melakukan pemerataan
pendapatan dan pengendalian harga
3.
Pengangguran dapat dieliminasi
Selain
kelebihan-kelebihan tersebut, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan
seperti berikut
1.
Kurang menghargai dan memerhatikan karya
cipta pribadiatau perseorangann
2. Konsumen tidak selalu memperoleh
barang dan jasa yang sesuai sengan keinginan
Sistem Ekonomi
Pasar
Tata ekonomi yang
paling mendukung kesejahteraan bangsa adalah tata ekonomi dimana pemerintah
memberikan kebebasan kepada perseorangan dan badan-badan swasta untuk
menyelenggarakan produksi dan konsumsi menurut pertimbangannya sendiri.
Kelebihan dari sistem
ekonomi pasar ini adalah
1.
Kebebasan memilih alat produksi dan modal
2.
Kebebasan berusaha, memilih pekerjaan,
dan menentukan konsumsi
3.
Terdapat persaingan diantara pengusaha
Di samping beberapa
kelebihan di ataa, pada sistem ekonomi pasar juga terdapat beberapa kelemahan
seperti
1.
Terjadi persaingan yang tidak sehat
2.
Timbul distribusi pendapatan yang sangat
tidak merata
3.
Timbul eksternalitas atau dampak imbasan
Sistem
Ekonomi Campuran
Pada masa kini sitem
ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi yang dipakai oleh banyak Negara.
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang ditandai dengan
keikutsertaan pemerintah dalam hal penentuan cara-cara mengatasi
masalah-masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Akan tetapi, campur tangan
tersebut tidak sampai menghapuskan sama sekali kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh swasta yang berjalan menurut prinsip-prinsip kegiatan ekonomi dalam
perekonomian pasar.
Tujuan-tujuan tersebut
dapat dicapai oleh pemerintah antara lain dengan ikut secara langsung kegiatan
ekonomi seperti mendirikan perusahaan Negara yang menyediakan barang atau jasa
yang vtal bagi kehidupan masyarakat.
Sejauh ini dapat kita
simpulkan bahwa sistem ekonomi campuran merupkan perpaduan konsep antara sistem ekonomi pasar dengan sistem ekonomi
komando, dimana kelemahan-kelemahan yang ada dari kedua sistem ini dicoba untuk
dieliminasi pada sistem ekonomi ini.
D.KESIMPULAN
Pertumbuhan Ekonomi di setiap
negara berbeda - beda tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu
negara tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari
penduudknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan
ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di
bawah rata – rata maka pertumbuhna ekonominya juga rendah.
Pertumbuhan
ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu negara.
Semuanya ini berpengaruh pada kesejahteran rakyat banyak. Oleh karena itu
negara terus memajukan pendapatan negara dengan menaikkan harga – harga
kebutuhan pokok seperti minyak yang katanya bisa menjadikan lebih baik tingkat
perekonomian kita.
E.DAFTAR PUSTAKA
Ekonomi
dan Akuntansi untuk SMA jilid 1
Wikipedia.com
bappenas.com
0 komentar:
Posting Komentar