NAMA :
RENDI CAHYA PUTRA
NPM :
27211876
NERACA
PEMBAYARAN
I.pendahuluan
Pengertian
Neraca Pembayaran
Neraca
pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang
meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan
penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau
dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu
negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang
mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan
berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi
dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.
Transaksi
yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta. arus masuk valuta adalah
transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang merupakan suatu
peningkatan daya beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan transaksi yang
dicatat sebagai debit adalah arus keluar valuta. Arus keluar valuta adalah
transaksi-transaksi pengeluaran yang membutuhkan valuta asing, yang merupakan
suatu penurunan daya beli eksternal atau penggunaan dana.
Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus
diseimbangkan (balanced) dengan debit entry (bertanda negatif)
yang sama. Kedua entries tersebut dikombinasikan untuk menghasilkan laporan
sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita memperoleh
danadana/ daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total
kredit dan debit dari neraca pembayaran suatu negara akan sama secara
agregat; namun, dari komponen-komponen neraca pembayaran, mungkin
terdapat surplus dan defisit.
Komponen
Neraca Pembayaran
Neraca
pembayaran dapat dipecah ke dalam beberapa kategori yaitu; transaksi berjalan (current
account), neraca modal (capital account), dan cadangan devisa negara
(official reserves account)
1.
Transaksi berjalan (current account).
Merupakan
bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek
(mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi :
a.
ekspor dan impor barang-barang dan jasa ekspor barang-barang dan jasa yang
diperlakukan sebagai kredit impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali
sebagai debit
b.
net investment income tingkat bunga dan dividen diperlakukan sebagai
jasa karena merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal.
c.
net transfer (transfer unilateral)
meliputi
bantuan luar negeri, pemberian-pemberian dan pembayaran lain antar pemerintah
dan antar pihak swasta. Net transfer bukan merupakan perdagangan barang dan
jasa. Atau dengan kata lain transaknsi berjalan merangkum aliran dana antara
satu Negara tertentu dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari pembelian
barang-barang atau jasa, provisi income atas aset finansial, atau
transfer unilateral (misalnya bantuan bantuan antar pemerintah dan antar pihak
swasta). Transaksi berjalan merupakan ukuran posisi perdagangan intenasional
yang luas. Defisit transaksi berjalan menjelaskan arus dana yang keluar suatu
negara lebih besar dari dana-dana yang diterimanya.
Komponen
transaksi berjalan meliputi neraca perdagangan dan neraca barang dan jasa.
Transaksi
berjalan umumnya digunakan untuk menilai neraca perdagangan. Neraca Perdagangan
secara sederhana merupakan selisih/perbedaan antara ekspor dan impor. Jika
impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca
perdagangan.
Sebaliknya,
jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus. Sedangkan
Neraca Jasa adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga kepada
para investor luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi di luar negeri,
serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan
transaksitransaksi ekonomi lainnya.
2.
Neraca Modal (Capital Account)
Merupakan
bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-perubahan dalam
kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti saham, obligasi dan real
estate) suatu negara, Yang meliputi : a. Arus modal masuk tercatat
sebagai kredit karena suatu Negara menjual aset berharga kepada pihak asing
untuk memperoleh uang tunai.
a.
Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu Negara membeli asset
berharga dari pihak asing (luar negeri).
b.
Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasi sebagai investasi portfolio,
langsung atau jangka pendek.
Untuk
dapat membeli aset luar negeri diperlukan valuta asing, dengan demikian arus
modal neto menggambarkan demand terhadap valuta asing. Nilai valuta
asing ditentukan oleh demand valas untuk membeli barang-barang dan jasa
dan demand terhadap valas untuk membeli aset. Neraca Modal adalah ukuran
investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi
langsung luar negeri dan investasi dalam sekuritas.
3.
Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account)
Mengukur
perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh otoritas
keuangan suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau defisit
transaksi-transaksi ekonomi neraca berjalan dan meraca modal suatu negara yang
dihasilkan dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari cadangan
aset dan cadangan hutang. Cadangan devisa terdiri dari :
a)
Cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang dapat
diperdagangkan.
b)
Peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit
c)
Penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit
B.
Ciri-ciri Neraca Pembayaran
Neraca
pembayaran dapat disusun dengan mengkombinasi pos-pos neraca pembayaran
berikut
:
1.
Basic balance focus pada transaksi-transaksi yang dianggap penting bagi
kesehatan ekonomis valuta. Basic balance menyeimbangkan neraca berjalan
dan arus modal jangka panjang, namun tidak mengikutsertakan arus modal jangka
pendek, seperti deposito deposito bank yang sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor temporer; kebijakan moneter jangka pendek, perubahan-perubahan
dalam suku bunga dan antisipasi-antisipasi fluktuasi valuta. Basic balance menekankan
trend jangka waktu yang lebih panjang pada neraca pembayaran.
2.
Net liquidity balance (neraca likuiditas neto) atau neraca keseluruhan
meliputi basic balance ditambah arus modal jangka pendek tidak likuid
pihak swasta dan error and omission. Neraca Keseluruhan mengukur
perubahan pinjaman pihak swasta domestik atau pinjaman pihak swasta domestik ke
luar negeri yang dibutuhkan untuk mempertahankan pembayaran dalam posisi equilibrium
tanpa menyesuaikan cadangan devisa. Arus modal swasta jangka pendek tidak
likuid dan error and omission tercatat dalam neraca, sementara aset dan
hutang likuid tidak dicatat (dikeluarkan).
3.
Neraca transaksi cadangan devisa menunjukkan penyesuaian cadangan devisa
yang akan dibuat untuk mencapai equilibrium neraca. Karena neraca
pembayaran harus diseimbangkan, tiap perbedaan yang tidak dapat ditelusuri atas
transaksi-transaksi tertentu dicatat dalam statistical discrepancy (selisih
yang belum dapat diperhitungkan).
4.
Lalu lintas modal. Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat
dua golongan transaksi: (i) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal
swasta.
a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi
b.
Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi
langsung, investasi portfolio dan amortasi. Investasi langsung
adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio
adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi
adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu
telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.
Bentuk Suatu Neraca Pembayaran
(dalam
triliun rupiah)
|
|||||
Passive (pembayaran)
A.
Transaksi berjalan (current accout)
|
Aktiva (penerimaan)
|
||||
1. Impor barang
2. Impor
jasa
jumlah
|
Rp 270 1. Ekspor barang
40 2. Ekspor Jasa
310
Jumlah
|
Rp 320
30
350
|
|||
I. Neraca Transaksi Berjalan
|
Rp + 40
|
||||
B. Lalu lintas modal (capital account)
|
|||||
4. Modal pemerintah
5. Modal
swasta
Jumlah
|
Rp 20 4. Modal pemerintah
20 5. Modal swasta
40
Jumlah
|
Rp 50
40
90
|
|||
Neraca lalu lintas
|
Rp + 50
|
||||
C. Gabungan
neraca transaksi berjalan dan lalu lintas modal
D. Selisih perhitungan
|
Rp + 90
+ 2
|
||||
NERACA KESELURUHAN
|
Rp – 92
|
||||
C.
Neraca Pembayaran Indonesia
Susunan
neraca pembayaran ini dapat di bedakan menjadi 3 golongan mutasi keuangan,
yaitu transaksi berjalan, transaksi modal, dan selisih perhitungan.
a.
Transaksi berjalan
Memberikan
gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan perdagangan
barang dan jasa. Dengan demikian data yang di tunjukkan menggambarkan nilai
barang (seperti karet, minyak, hasil industri manufaktur) dan jasa (seperti
pelancongan) yang di perdagangkan.
b.
Transaksi modal
Transaksi
ini dibedakan menjadi dua kelompok nilai neto aliran modal kepada pemerintah
dan nilai neto aliran swasta.
c.
Selisih perhitungan
Nilai
selisih perhitungan meningkat dari US$ 701 juga menjadi lebih dari US$ 3,8
milyar. Pertambahan ini menggambarkan aliran modal yang tak dicatat semakin
meningkat.
Neraca
Keseluruhan
Neraca
keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang di catat di ketiga kelompok
transaksi, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal dan selisih perhitungan.
Pendapatan
nasional adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari
penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu
tahun.
Berikut
adalah beberapa konsep pendapatan nasional
- Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk
domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah
suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk
juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing
yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
- Produk Nasional Bruto (PNB)
Produk
Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional)
selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi
perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
- Produk Nasional Neto (NNP)
Produk
Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi
atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement
penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam
proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat
dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
- Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan
Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat
sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang
pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang
bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak
hadiah, dll.
- Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan
perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima
oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran
transfer (transfer payment). Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas
pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah
pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan
(pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa
tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun
(iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud
untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
- Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan
yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap
untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini
diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib
pajak, contohnya pajak pendapatan.
Penghitungan
Jasa
perbankan turut memengaruhi besarnya pendapatan nasional
Pendapatan
negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
- Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
- Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
- Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Rumus
menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g
= {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g
= tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil
tahun kemarin
Contoh
soal :
PDB
Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah =
Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008
jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g
= {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Manfaat
Selain
bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan
data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki
manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur
perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk
menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau
negara jasa.
Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk
negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan
negara industri, Singapura
termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.
Disamping
itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya
kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya
sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya.
Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari
waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan
sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Faktor
yang memengaruhi
- Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan
agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap
barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah
suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh
sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat
menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Konsumsi
merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional
Jika
terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut
akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran
dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada
permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output
nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.
Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan
menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
- Konsumsi dan tabungan
- Investasi
Pengeluaran
untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Kesimpulan
:
Pentingnya
neraca pembayaran bagi suatu Negara untuk mengetahui tingkat pembangunan suatu
Negara banyak data yg dapat kita ambil dari neraca pembayaran dan penghitungan
pendaptan nasional :
1.mengetahui
tingkat kedejahteaan suatu Negara
2.tingkat
penggaguran dalam suatu Negara
3.corak
pendapatan suatu Negara
4.pendistribusian
pendapatan
5.pembangunan
Negara itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA
WIKIPEDIA.COM
BPS.GO.ID
0 komentar:
Posting Komentar